Bersama Kita Bisa... Kita Bisa Karena Kita Ada... Kita Ada Karena Kita Juara...

Bersama Kita Bisa... Kita Bisa Karena Kita Ada... Kita Ada Karena Kita Juara...

Rabu, 15 Desember 2010

KETIKA AKU JATUH CINTA...?

Rabu, 15 Desember 2010
Oleh: Deddy Sussantho

“So, apa yang kau lakukan jika kau jatuh cinta pada seorang wanita?”

Pertanyaan sederhana ini dilontarkan temanku lewat facebook setelah ia membaca tulisanku di notes yang berjudul Ketika Hati Pernah Terbagi. Sesaat, setengah terburu saya ingin menjawab, “Tenang saja, saya ini tidak mudah jatuh cinta kok.” Tapi… ah, saya bukan orang suci. Bisa saja kujawab seperti itu lantaran saat ini saya memang tidak sedang jatuh cinta, tapi bagaimana besok, atau lusa? Alhasil, kuurung memberi jawaban.

Memang, sekilas pertanyaan tersebut sederhana, namun lebih sulit mencari jawabannya ketimbang ditanya, ”Bagaimana sikapmu jika orang lain jatuh cinta kepadamu?” Pertanyaan ini jelas lebih sulit karena memiliki janji dan pembuktian akan sebuah kepribadian diri kita. Salah-salah memberi jawaban, harga diri taruhannya.

0 komentar

MEMBICARAKAN CINTA

Oleh: Deddy Sussantho

Tema cinta tak pernah sepi dari kehidupan sehari-hari. Bahkan tak jarang ia dibedah dalam sebuah diskusi formal maupun non-formal. Dan kali ini pun, saya ajak kalian untuk sekali lagi membicarakan cinta. Mari…

Ah, sebenarnya cinta itu apa, sih?
Saya yakin tentu banyak di antara kalian melontarkan statement atau teori-teori handal untuk menjawab pertanyaan ini. Tapi apa kalian yakin jawaban itu yang paling benar? Pasalnya, dari jaman batu sampai sekarang, atau mungkin sampai kiamat nanti, teori-teori definisi cinta tak akan ada habisnya. Mengapa? Karena cinta itu relatif! Ia bukanlah pernyataan. Dalam matematika, sebuah kalimat disebut pernyataan apabila sesuai parameter benar atau salah. Misal, 2 x 2 = 4 (benar). Bumi itu bulat (benar). Deddy Sussantho itu keren (eit, entar dulu. Bisa jadi empat dari lima orang di dunia ini menyatakan itu benar, tapi belum tentu dengan satu orang sisanya).

0 komentar

ANTARA MATA DAN TELINGA

Oleh: Deddy Sussantho

“Mana yang selama ini paling kita optimalkan, mata atau telinga?”

Tidak mudah memang menjawab pertanyaan di atas. Pasalnya, kedua indera itulah yang menjadi andalan bagi kita dalam menyerap informasi.

Baik, mungkin banyak di antara kalian yang menjawab mata, tapi tidak sedikit pula yang menjawab telinga. Supaya tidak berlarut, analoginya seperti ini: Ketika mendengar siaran radio, kita tidak cukup terganggu meski hanya suara yang diperdengarkan, tanpa gambar visualisasi. Namun tidak demikian ketika menonton siaran televisi. Kita tidak akan dapat menikmati siaran yang tanpa suara, bukan?

Ya, selama ini, sadar atau tidak, telinga memiliki peran penting dalam menyerap informasi ketimbang mata. Kalau mata selayang pandang, maka telinga selayang dengar. Penglihatan bisa saja salah, namun tidak dengan pendengaran. Pendengaran tidak dapat dihalangi meski di depannya ada sebuah tembok. Tapi tidak demikian dengan penglihatan, ia tidak berfungsi manakala di depannya terdapat penghalang.

0 komentar

KENAPA SIH HARUS HALAQOH?

Oleh: Deddy Sussantho


Hidup ini berlalu sangat singkat dan dipenuhi banyak pilihan. Maka akan sangat rugi manakala hidup yang sangat singkat ini kita jalani dengan pilihan-pilihan yang salah; Pilihan untuk menjadi nakal, gagal, jauh dari Allah SWT, tidak berbakti pada orang tua, dan lain sebagainya.

Setiap pilihan tentu memiliki konsekuensi dan tanggung jawab. Ketika memilih menjadi orang Islam, maka konsekuensinya adalah menjalankan Islam secara kaffah (keseluruhan) dengan balutan ketakwaan.[1] Namun pada kenyataannya, dalam keseharian terdapat fenomena Islam KTP, yang mana mengaku sebagai orang Islam, tapi perangainya tak menunjukkan akan hal itu. Buktinya adalah masih seringnya meninggalkan sholat, tidak mau berzakat, gemar maksiat, dan lebih memilih jalan-jalan yang sesat.

Pertanyaannya, apakah mereka salah? Belum tentu. Bisa jadi mereka berbuat demikian lantaran belum tahu atau belum paham betul terhadap hukum-hukum Allah SWT, belum tahu betapa indahnya Islam, serta belum tahu betapa mahalnya iman. Untuk itu, yang mereka butuhkan adalah sarana penunjang pengetahuan-pengetahuan akan agama. Mereka butuh sarana tarbiyah Islamiyah (pendidikan Islam), yang menjembatani mereka yang semula tidak tahu agar menjadi tahu.

0 komentar

Kamis, 21 Oktober 2010

kamu itu masih muda nak!!!

Kamis, 21 Oktober 2010
ini adalah cerita tengah2...antara cerita fakta dan cerita fiksi...
"kamu masih muda nak...belum pantas mengerjakan seperti itu..."

nasihat seorang tua kepada pemuda itu....

pemuda itu langsung ngeloyor pergi...hatinya langsung hancur dengan perkataan orang tua itu..

dalam hatinya ia berkata...memang kenapa kalo gw masih muda??emang ada yang salah???

memang ada yang salah dengan kata pemuda??

sesungguhnya tidak ada yang salah dengan pemuda...

pemuda adalah pengobar jiwa...

0 komentar