Bersama Kita Bisa... Kita Bisa Karena Kita Ada... Kita Ada Karena Kita Juara...

Bersama Kita Bisa... Kita Bisa Karena Kita Ada... Kita Ada Karena Kita Juara...

Kamis, 08 April 2010

AMAL JAMA'I

Kamis, 08 April 2010

ukhuwah123Oleh: Deddy Sussantho

Dalam bahasa sehari-hari, amal jama’i dikenal sebagai team work atau juga gotong royong. Pun demikian, amal jama’i memiliki arti sebagai amal kebaikan yang dilakukan bersama-sama. Tentu hal ini mengacu pada konteks dakwah.

Sebagaimana rumah, dapat berdiri kokoh manakala di dalamnya terdapat komponen-komponen variatif yang saling mendukung. Di mana komponen-komponen itu pun memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Begitu pula halnya dengan bangunan dakwah. Tidak akan dapat berdiri kokoh manakala ada komponen yang keluar atau pun tidak berfungsi dengan baik.

Para ulama sepakat bahwa dakwah tidak bisa tegak efektif apabila masih dilakukan sendiri-sendiri. Maka adalah suatu kewajiban bagi setiap individu untuk melakukan amal jama’i. Ditambah fitrah manusia sebagai makhluk sosial, semakin konsep amal jama’i tidak bisa dihindari. Selain itu, amal jama’i merupakan kenikmatan dan landasan kekuatan dakwah.


Allah SWT berfirman dalam surat al-Imron (3:103), “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…”


Dalam surat ash-Shaaf (61:4), Allah pun berfirman, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”


Maka jelas, Allah menyukai kebaikan yang dilakukan secara amal jama’i. Contoh kecil dapat dilihat pada sholat. Allah memberikan pahala lebih besar kepada orang yang sholat berjamaah dari pada orang yang sholat sendirian.

Pada hadits qudsi, diceritakan bahwa Rosulullah SAW pernah bermimpi tentang kaum yang hendak Allah timpakan azab. Di mimpi tersebut, Allah mengutus malaikat untuk menghancurkan suatu tempat yang memiliki tingkat kemaksiatan sangat tinggi. Malaikat tersebut diperintahkan untuk menghancurkan masjid terlebih dahulu. Setelah mengetahui di masjid tersebut ada seorang sholeh yang tengah berdzikir, malaikat urung menjalankan tugasnya dan melapor kepada Allah. Allah pun menjelaskan bahwa yang pertama kali diazab adalah orang yang memiliki ilmu dan pengetahuan. Hal ini karena orang itu memiliki porsi tanggung jawab terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Singkat cerita, sebelum mengazab kaum tersebut, terlebih dahulu Allah ingin mengazab seorang sholeh itu lantaran dia tidak mampu menyeru dan membuat orang lain di kampung tersebut menjadi sholeh seperti dia.

Amal jama’i adalah suatu bangunan kokoh dengan dasar ukhuwah islamiah dan kesadaran akan pentingnya dakwah. Namun dalam prakteknya, ada saja hambatan-hambatan yang dirasa menjadi penghalang bagi tegaknya amal jama’i, di antaranya yaitu lemahnya kemampuan dalam mengarahkan; tidak memiliki kepercayaan maupun adanya pertengkaran yang membuat retakan ukhuwah; gap keterampilan yang membuat adanya pembagian peran tidak merata antara individu yang satu dengan individu lainnya; memaksakan kehendak sendiri; bersikap egois dan ingin menonjolkan kemampuan diri; kurangnya rasa empati atau tidak memahami kondisi orang lain; maupun banyaknya kritik, meremehkan, dan negative thinking terhadap orang lain.

Satu hal yang perlu diingat dalam amal jama’i adalah “WE ARE NOT A SUPERMANS. BUT, WE ARE A SUPER TEAM!”


[Limo, 5 April 2010]

0 komentar:

Posting Komentar