Bersama Kita Bisa... Kita Bisa Karena Kita Ada... Kita Ada Karena Kita Juara...

Bersama Kita Bisa... Kita Bisa Karena Kita Ada... Kita Ada Karena Kita Juara...

Rabu, 15 Desember 2010

KETIKA AKU JATUH CINTA...?

Rabu, 15 Desember 2010
Oleh: Deddy Sussantho

“So, apa yang kau lakukan jika kau jatuh cinta pada seorang wanita?”

Pertanyaan sederhana ini dilontarkan temanku lewat facebook setelah ia membaca tulisanku di notes yang berjudul Ketika Hati Pernah Terbagi. Sesaat, setengah terburu saya ingin menjawab, “Tenang saja, saya ini tidak mudah jatuh cinta kok.” Tapi… ah, saya bukan orang suci. Bisa saja kujawab seperti itu lantaran saat ini saya memang tidak sedang jatuh cinta, tapi bagaimana besok, atau lusa? Alhasil, kuurung memberi jawaban.

Memang, sekilas pertanyaan tersebut sederhana, namun lebih sulit mencari jawabannya ketimbang ditanya, ”Bagaimana sikapmu jika orang lain jatuh cinta kepadamu?” Pertanyaan ini jelas lebih sulit karena memiliki janji dan pembuktian akan sebuah kepribadian diri kita. Salah-salah memberi jawaban, harga diri taruhannya.

0 komentar

MEMBICARAKAN CINTA

Oleh: Deddy Sussantho

Tema cinta tak pernah sepi dari kehidupan sehari-hari. Bahkan tak jarang ia dibedah dalam sebuah diskusi formal maupun non-formal. Dan kali ini pun, saya ajak kalian untuk sekali lagi membicarakan cinta. Mari…

Ah, sebenarnya cinta itu apa, sih?
Saya yakin tentu banyak di antara kalian melontarkan statement atau teori-teori handal untuk menjawab pertanyaan ini. Tapi apa kalian yakin jawaban itu yang paling benar? Pasalnya, dari jaman batu sampai sekarang, atau mungkin sampai kiamat nanti, teori-teori definisi cinta tak akan ada habisnya. Mengapa? Karena cinta itu relatif! Ia bukanlah pernyataan. Dalam matematika, sebuah kalimat disebut pernyataan apabila sesuai parameter benar atau salah. Misal, 2 x 2 = 4 (benar). Bumi itu bulat (benar). Deddy Sussantho itu keren (eit, entar dulu. Bisa jadi empat dari lima orang di dunia ini menyatakan itu benar, tapi belum tentu dengan satu orang sisanya).

0 komentar

ANTARA MATA DAN TELINGA

Oleh: Deddy Sussantho

“Mana yang selama ini paling kita optimalkan, mata atau telinga?”

Tidak mudah memang menjawab pertanyaan di atas. Pasalnya, kedua indera itulah yang menjadi andalan bagi kita dalam menyerap informasi.

Baik, mungkin banyak di antara kalian yang menjawab mata, tapi tidak sedikit pula yang menjawab telinga. Supaya tidak berlarut, analoginya seperti ini: Ketika mendengar siaran radio, kita tidak cukup terganggu meski hanya suara yang diperdengarkan, tanpa gambar visualisasi. Namun tidak demikian ketika menonton siaran televisi. Kita tidak akan dapat menikmati siaran yang tanpa suara, bukan?

Ya, selama ini, sadar atau tidak, telinga memiliki peran penting dalam menyerap informasi ketimbang mata. Kalau mata selayang pandang, maka telinga selayang dengar. Penglihatan bisa saja salah, namun tidak dengan pendengaran. Pendengaran tidak dapat dihalangi meski di depannya ada sebuah tembok. Tapi tidak demikian dengan penglihatan, ia tidak berfungsi manakala di depannya terdapat penghalang.

0 komentar

KENAPA SIH HARUS HALAQOH?

Oleh: Deddy Sussantho


Hidup ini berlalu sangat singkat dan dipenuhi banyak pilihan. Maka akan sangat rugi manakala hidup yang sangat singkat ini kita jalani dengan pilihan-pilihan yang salah; Pilihan untuk menjadi nakal, gagal, jauh dari Allah SWT, tidak berbakti pada orang tua, dan lain sebagainya.

Setiap pilihan tentu memiliki konsekuensi dan tanggung jawab. Ketika memilih menjadi orang Islam, maka konsekuensinya adalah menjalankan Islam secara kaffah (keseluruhan) dengan balutan ketakwaan.[1] Namun pada kenyataannya, dalam keseharian terdapat fenomena Islam KTP, yang mana mengaku sebagai orang Islam, tapi perangainya tak menunjukkan akan hal itu. Buktinya adalah masih seringnya meninggalkan sholat, tidak mau berzakat, gemar maksiat, dan lebih memilih jalan-jalan yang sesat.

Pertanyaannya, apakah mereka salah? Belum tentu. Bisa jadi mereka berbuat demikian lantaran belum tahu atau belum paham betul terhadap hukum-hukum Allah SWT, belum tahu betapa indahnya Islam, serta belum tahu betapa mahalnya iman. Untuk itu, yang mereka butuhkan adalah sarana penunjang pengetahuan-pengetahuan akan agama. Mereka butuh sarana tarbiyah Islamiyah (pendidikan Islam), yang menjembatani mereka yang semula tidak tahu agar menjadi tahu.

0 komentar

Kamis, 21 Oktober 2010

kamu itu masih muda nak!!!

Kamis, 21 Oktober 2010
ini adalah cerita tengah2...antara cerita fakta dan cerita fiksi...
"kamu masih muda nak...belum pantas mengerjakan seperti itu..."

nasihat seorang tua kepada pemuda itu....

pemuda itu langsung ngeloyor pergi...hatinya langsung hancur dengan perkataan orang tua itu..

dalam hatinya ia berkata...memang kenapa kalo gw masih muda??emang ada yang salah???

memang ada yang salah dengan kata pemuda??

sesungguhnya tidak ada yang salah dengan pemuda...

pemuda adalah pengobar jiwa...

0 komentar

Senin, 12 Juli 2010

KARENA SURGA ATAU RIDHO-NYA?

Senin, 12 Juli 2010
Oleh: Deddy Sussantho


  Di sebuah kajian keislaman beberapa waktu lalu, yang saya juga berada di dalamnya, terjadi selisih paham antara moderator dengan pembicara. Hal ini terkait sebuah pertanyaan yang berujung pada pernyataan yang membahas tentang motivasi berdakwah.

Sang pembicara menegaskan bahwa ketika seseorang berdakwah, surgalah balasannya. Bagaimana tidak, Allah SWT telah menjanjikan hal itu. Akan tetapi, sang moderator rupanya agak keberatan manakala surga dijadikan tujuan dalam berdakwah. Menurutnya, tujuan amal seseorang hendaknya bukan karena menginginkan surga, melainkan ridho-Nya. Lalu kembali pembicara menambahkan, bahwa ketika seseorang beramal lantaran menginginkan surga itu masih diperbolehkan. Tak lupa ia juga menyebutkan sebuah judul buku sebagai rujukan. Seolah tak ingin kalah, salah seorang peserta pun ikut menjawab dengan maksud ingin menengahi. Ia berkata bahwa semua landasan niat itu tergantung atas tingkatan cinta pada-Nya.

Surga. Ridho-Nya. Tingkatan cinta. Tidakkah kalian rasa ini sangat menarik?

0 komentar

Sabtu, 10 Juli 2010

KETUA BARU UNTUK SEMANGAT BARU

Sabtu, 10 Juli 2010
Kamis (8/7), ketua tim formatur, Boby Rahman (22), mengangkat Dicky Rinaldy (19), sebagai Ketua Lembaga Dakwah Kampus Komisariat Dakwah Ushuludin dan Dakwah (KomDa UsWah) UIN Syahid Jakarta periode 2010-2011. Dicky terpilih setelah mengalahkan dua kandidat lainnya dalam Musyawarah Komisariat Dakwah (MusKomDa) UsWah di Masjid al-Muhajirin, Ciputat, Tangerang. Saat yang sama, Eli Alawiyah (20) diangkat sebagai Ketua Keputrian KomDa UsWah yang baru.

Proses pemilihan berlangsung sangat seru dengan sebelumnya dilakukan konsolidasi dan verifikasi pada calon-calon terkait. Ketua KomDa sebelumnya, Deddy Sussantho (20), menerangkan bahwa semua calon memiliki kompetensi dan kapabilitas yang baik untuk memimpin KomDa ke depan.

Setelah pengangkatan, acara dilanjutkan dengan serah terima jabatan secara simbolik dan pengambilan sumpah dari Ketua KomDa UsWah sebelumnya kepada Dicky. Hal yang sama dilakukan Diah Anggraini (21), Ketua Keputrian sebelumnya, kepada Eli.

Banyak yang berharap dengan kepengurusan baru ini dapat membawa angin segar ke arah pembaharuan kemajuan bagi KomDa UsWah ke depan.

"Bersama kita bisa, kita bisa karena kita ada, kita ada karena kita juara!" tutur Deddy saat ditanya moto KomDa di awal acara.(Ded)

0 komentar

Rabu, 16 Juni 2010

MATA AIR KEBAHAGIAAN

Rabu, 16 Juni 2010
Oleh: Deddy Sussantho

“Apa itu kebahagiaan?”

Pertanyaan itulah yang membuat orang itu mencari seorang guru. Ia sangat ingin tahu jawaban atas pertanyaan yang muncul di benaknya itu. Padahal, bisa dibilang apa yang menjadi impiannya sudah ia dapatkan. Namun rumah besar, mobil mewah, isteri yang cantik, kekayaan yang melimpah, dan segala yang dimilikinya saat ini masih belum mampu membantu menjawab pertanyaan yang satu itu.

Pada akhirnya, bertemulah orang itu dengan seorang sufi. Dengan penjelasan panjang lebar, akhirnya orang itu diterima sebagai murid orang sufi tersebut. Tanpa basa-basi lagi, orang itu kembali bertanya, “Apa itu kebahagiaan?”

Orang sufi tidak langsung menjawab. Anehnya, ia malah menyuruh orang itu membuat danau yang jernih. Ia berjanji kepada orang itu akan memberi jawabannya apabila orang itu mampu membuatnya.

0 komentar

TIGA ASPEK PEPERANGAN

Oleh: Deddy Sussantho

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
[QS. Al-Anfaal (8): 60]

***
Seorang Muslim adalah seorang pejuang. Kakinya berpijak pada kebenaran, sementara tangannya menebas kemungkaran. Hari-harinya adalah peperangan. Langkahnya penuh perjuangan. Menatap depan dengan penuh kesabaran. Melihat belakang dengan penuh keikhlasan.


Hari-hari seorang Muslim adalah peperangan. Namun perang yang dimaksud, dalam lingkup global, bukan semata saling tebas dengan pedang, bukan pula harus ada pertumpahan darah dan aniaya. Perang di sini berarti memperjuangkan kebenaran dengan sepenuh hati dan usaha yang pasti. Sementara kemungkaran sudah pasti jadi oposisi.

0 komentar

SUNGGUH-SUNGGUH

Oleh: Deddy Sussantho

Apa itu sungguh-sungguh? Pertanyaan itu dilontarkan Haikal Hassan, trainer sekaligus dosen, saat mengisi training motivation di LDK UIN beberapa waktu lalu.

Pelbagai jawaban disuguhkan peserta: serius, tidak kenal lelah, semangat, dan lain sebagainya. Namun semua jawaban tidak ada satu pun yang benar. Menurut Sang Motivator, sungguh-sungguh adalah usaha kita melampaui batas kemampuan.



0 komentar

5T: BENTUK INTERAKSI DENGAN AL-QUR'AN

Oleh: Deddy Sussantho

Alif Laam Miim. Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
[al-Baqoroh: 1-2]

Sudah barang tentu kita membutuhkan sebuah peta manakala kita berada di tempat asing yang belum pernah kita kunjungi. Hal ini semata-mata agar kita mengetahui medan dan dapat melaluinya dengan selamat. Dan seperti itulah kondisi kita tatkala mengarungi bahtera kehidupan ini. Kita lahir dengan keadaan tidak mengetahui apa-apa (an-Nahl: 78), sementara arus jahiliyah terasa semakin deras. Apabila kita tidak mampu memahami kondisi dan tidak kuat menahan arus jahiliyah, bisa jadi kita akan binasa nantinya.

Untuk itulah, Allah SWT menurunkan al-Qur’an sebagai petunjuk, pedoman, atau peta bagi kita, yang mana niscaya kita tidak akan tersesat dalam mengarungi kehidupan ini jika kita berpegang teguh padanya.



Rosulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku meninggalkan dua perkara yang jika kamu berpegang teguh kepadanya niscaya kamu tidak akan tersesat, yaitu al-Qur’an dan sunahku.” [HR. Muslim]

Maka dari itu, perlulah kita mengenal apa saja yang perlu kita lakukan dalam berinteraksi dengan al-Qur’an, yang biasa disingkat sebagai 5T:


0 komentar

Kamis, 08 April 2010

AMAL JAMA'I

Kamis, 08 April 2010

ukhuwah123Oleh: Deddy Sussantho

Dalam bahasa sehari-hari, amal jama’i dikenal sebagai team work atau juga gotong royong. Pun demikian, amal jama’i memiliki arti sebagai amal kebaikan yang dilakukan bersama-sama. Tentu hal ini mengacu pada konteks dakwah.

Sebagaimana rumah, dapat berdiri kokoh manakala di dalamnya terdapat komponen-komponen variatif yang saling mendukung. Di mana komponen-komponen itu pun memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Begitu pula halnya dengan bangunan dakwah. Tidak akan dapat berdiri kokoh manakala ada komponen yang keluar atau pun tidak berfungsi dengan baik.

Para ulama sepakat bahwa dakwah tidak bisa tegak efektif apabila masih dilakukan sendiri-sendiri. Maka adalah suatu kewajiban bagi setiap individu untuk melakukan amal jama’i. Ditambah fitrah manusia sebagai makhluk sosial, semakin konsep amal jama’i tidak bisa dihindari. Selain itu, amal jama’i merupakan kenikmatan dan landasan kekuatan dakwah.


0 komentar

Kamis, 25 Februari 2010

KETIKA HATI PERNAH TERBAGI

Kamis, 25 Februari 2010
Oleh: Deddy Sussantho 


Papan Kayu, Paku, dan Lubang
Jika hati itu ibarat papan kayu, maka pasangan hidup adalah pakunya. Sedang lubang yang tertinggal di papan tatkala paku dicabut adalah kenangan. Meski paku tak lagi bersarang, namun tubuh papan telah berubah. Tubuhnya kini tak lagi mulus lantaran lubang-lubang yang bersemayam. Banyaknya lubang tentu saja tergantung dari banyaknya paku yang sempat tertanam. Dan besar kecilnya lubang tergantung pula dari bagaimana paku mengoyak papan kayu.

Harus diakui, siapa pun orang di sekitar kita pasti memiliki tempat tersendiri di hati. Berdasarkan perbedaan porsi, muncullah klasifikasi status sosial-pribadi: kenalan, teman, sahabat, saudara, keluarga, atau bahkan kekasih. Klasifikasi tersebut memiliki satu pondasi: cinta.


0 komentar

TWITER 2010

Assalammu'alaikum Ikhwatifillah...
Kaifahalukum mahasiswa UIN pada Umumnya dan mahasiswa FDK,FUF,FSH, dan FAH pada khususnya?
Abiz Libur Kuliah, daripada BT super BT nyang cuma nongkrongin dosen nyang blom pada nongol hehe...mendingan ngikut kite2 dijamin kagak ganggu kuliah pan bukan jadwal jam kerje plus Halal bang, mpok, cang, cing...
begimane??..
pikir2 dulu dach,


TWITER 2010
(sTudi Wisata Islam Terpadu)
 Training Motivation, Muhasabah, Mentoring, Outbond, Games, Rihlah, dll

26-28 Maret 2010
di Villa Lembah Aurora, Cisarua
HTM: Rp 25.000,-
 
Gak cuma itu... ikuti juga rangkaian acara di bulan maret yang dijamin gratiiiissss dan kereeeenn abis!
 
Talk Show: 
Menyorot Lika-Liku Punk Muslim
15 Maret 2010 di Aula SC Jam 13-16 WIB
Pembicara: Bang Zaki (Pembina Kelompok Punk Muslim)
 

Training Motivation: 
Intelek, Syar'i, dan Gaul... Kenapa Enggak???
22 Maret 2010 di Aula SC Jam 15-17 WIB
Pembicara: Haikal Hassan (Trainer ESQ dan Founder 'Anugrah Consulting')
 
 
tunggu apa lagi? cuma dari LDK KOMDA USWAH, FSH, dan FAH yang bisa begini... buruan daftar!!!

0 komentar

Kamis, 28 Januari 2010

3 Tamparan Untuk 1 Pertanyaan

Kamis, 28 Januari 2010
Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air.

Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.

Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?

Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.

Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.


0 komentar

Rabu, 27 Januari 2010

Siklus Stagnan

Rabu, 27 Januari 2010

Oleh: Deddy Sussantho*

“…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…” [Q.S. ar-Ra’d (13): 11]

Kita bukannya tak bisa, tapi kita tak sempat.
Kita bukannya tak sempat, tapi kita tak mau.
Kita bukannya tak mau, tapi kita tak tahu.
Kita bukannya tak tahu, tapi kita tak peduli.
Kita bukannya tak peduli, tapi kita tak bisa.

Setuju dengan siklus yang saya buat ini? Itulah siklus stagnan.
Siklus ini sering kali kita temui, hadapi, dan kita jalani tanpa kita sadari. Di saat ada sebuah amanah atau apa pun yang membutuhkan kontribusi kita, saat itu pula timbul kecenderungan untuk lepas tangan dari itu semua. Menghindar dari sebuah pekerjaan yang membutuhkan keikhlasan, ksabaran, dan keistiqomahan. Kala itu berjuta alasan lahir seakan tanpa dipikir. Atau bisa juga dipikir dahulu, barulah lahir sebuah alasan. Sebuah fenomena yang menggelitik. Pun begitu dengan dakwah.


0 komentar

Refleksi Perjalanan Dakwah di Komisariat Dakwah

saudaraku...
sekian lama kita bersama, sekian lama kita bekerja, sekian lama kita berbagi rasa, maka adalah suatu keharusan bagi kita untuk kembali mnengok perjalanan dakwah kita di Komisariat Dakwah ini...

saudaraku yang mengemban amanah dakwah!
kita adalah para pemuda...yang sejak dulu merupakan pilar kebangkitan. dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan salah satu pilar kebangkitannya. dalam setiap fikrah, kita adalah pengibar panji-panjinya. dari sisi sesungguhnya, banyk kewajiban kita, semakin besar hak-hak umat yang harus berpikir panjang, banyk beramal, bijak dalam bersikap dan maju untuk menjadi penyelamat. sehingga kita mampu menunaikan kewajiban terhadap hak-hak umat dengan sempurna. Insya Allah...

saudaraku...
kita seringkali gagal dalam mencaai cita-cita dan harapan. bagaimana tidak?!? sebuah pemikiran akan berhasil diwujudkan manakal rasa keyakinan kita kuat padanya, manakala kita ikhlas dalam memperjuangkannya, bersemangat dalam merealisaikannya, dan kesiapan untuk beramal dan berkrban untuk mewujudkannya.

0 komentar

Memperbaharui Komitmen Dakwah

Sesungguhnya menapaki jalan dakwah merupakan sebuah pilihan berbagai jalan yang terbentang dalam kehidupan kita. Komitmen yang dibangun sejak awal kerap berhadapan dengan relitas yang terbentang di jalan yang sangat panjang ini. realitas interaksi dengan sesama aktivis dakwah dan karakteristik jalan dakwah, serta interaksi dengan obyek dan musuh dakwah adalah sebuah fitrah dalam dakwah, akan tetapi tidak sedikit para aktivis dakwah yang terjerumus ke lembah yang gelap gulita, merasa lelah, jenuh ,malas,futur bahkan perlahan menjauh dan akhirnya menghilang dalam perjuangan dakwah ini.

memang kita tidak bisa pungkiri bahwa interaksi-interaksi tersebut sangat mengisap energi aktivis dakwah, bukan hanya energi fisik, melainkan energi ruhiyah.jika hal ini tidak di antisipasi dengan kekuatan tarbiyah dzatiyah, maka aktivis dakwah dapat mengalami kejenuhan dan kehilangan makna dakwah dalam setiap aktivitas yang dilakukan. karena itu, perlahan-lahan, komitmen yang diikrarkan mengalami degradasi lalu memudar. penurunan ini tampak pada melemahnya komitmen menghadiri liqo pekanan, tidak lagi proaktif dalam kegiatan dakwah, dan enggan menghadiri acara yang diadakan oleh jamaah.


untuk mengantisipasi hal-hal yang lebih buruk lagi, maka perlu adanya peningkatan serta riayyah akan komitmen kita semua terhadap dakwah ini. maka ciri-ciri para aktivis dakwah yang berkomitmen terhadap perjuangan ini adalah:



1 komentar

Kesempatan Itu Masih Ada

oleh: Galih Dharma Dewangga*


Segala puji hanya milik Allah swt Rabb semesta alam dan shalawat serta alam semoga selalu tercurahkan kepada Qudwah Hasanah kita Rasulullah Muhammad saw, tanpa terasa beberapa hari lagi Insya Allah kita akan menjumpai bulan yang disucikan yang didalamnya terdapat banyak sekali kebaikan bagi orang-orang yang menjalankan ibadah shaum.


Wahai saudaraku,
Bulan itu adalah bulan Ramadhan, Allah swt menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai bulan yang Agung memberikan keistimewaan yang banyak sekali kepadnya, serta menjadikan sebagai salah satu fase kehidupan yang paling berharga dan salah satu stasiun perjalanan di atas jalan hidup yang lurus. pada bulan itu seorang muslim mencurahkan sebagian besar perhatiannya kepada Allah swt semata. Ia adalah bulan Ruhani, bulan kebersihan jiwa, bulan munajat, serta waktu untuk menghadap kepada Allah swt, memohon pertolongan dari Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar dan menjalin hubungan dengan Al Mala'ul A'la.

0 komentar

Utamakan Ukhuwah

"Dan Dialah yang mempersatukan hati mereka 9orang-orang yang Beriman) walau kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada dibumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (Qs. Al Anfaal[8]:63)
 
Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah swr mempersatukan hati orang mukmin suatu jalian Ukhuwah yang timbul atas dasar keimanan. Merupakan jalinan persatuan yang kokoh, sebagai potensi kekuatan yang diberikan oleh-Nya. banyak fitnah dan cobaan yang dihadapi umat Islam saat ini. Konflik antar sesama Muslim yang kita saksikan bersama saat ini sungguh sangat memperhatikan. diperlukan kearifan pemimpin-pemimpin kelompok dalam menhadapi kondisi demikian. kesadaran sebagai suatu kesatuan umat islam perlu digugah. bukan dengan saling tuduh yang akan semakin memerkeruh suasana konflik.
 
perbedaan-perbedaan pendapat yang muncu, tidak seharusnya disikapi dengan perselisihan yang tidak perlu. namun, diselesaikan melalui musyawarah secara bijak. kesepakatan dibuat secara bijak. kesepakatan dibuat secara kolektif untuk kepentingan bersama. semua pihak yang berbeda pendapat dihargai martabatnya tidak ada yang merasa dirugikan atas kesepakatan yang diputuskan dalam musyawarah.
 

0 komentar

Bekal Utama Aktivis Dakwah

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata:”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. (Fushshilat: 33-35).
Ayat di atas merupakan bekal utama bagi para aktivis dakwah di jalan Allah (dai), agar selalu semangat dan istiqamah, tidak pernah gentar dan getir, senantiasa menjalankan tugasnya dengan tenang, tidak emosional dan seterusnya. Ayat tersebut diletakkan setelah sebelumnya di awal surat Fushshilat Allah menggambarkan sikap orang-orang yang tidak mau menerima ajaran Allah. “Mereka mengatakan: hati kami tertutup, (maka kami tidak bisa menerima) apa yang kamu serukan kepadanya, pun telinga kami tersumbat, lebih dari itu di antara kami dan kamu ada dinding pemisah.” (Fushshilat: 5). Bisa dibayangkan bagaimana beratnya tugas dakwah jika yang dihadapi adalah orang-orang yang tidak mau menerima kebenaran, tidak mau diajak kepada kebaikan, lebih dari itu ia menyerang, memusuhi dan melemparkan ancaman. Setiap disampaikan kepada mereka ajaran Allah, mereka menolaknya dengan segala cara, entah dengan menutup telinga, menutup mata, atau dengan mencari-cari alasan dan lain sebagainya.

0 komentar

Renungan Bagi Aktivis Dakwah

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka segala jenis kekuatan yang bisa engkau siapkan dan kekuatan berupa armada perang berupa kuda-kuda tambatan/pilihan yang merupakan simbolisasi armada perang, umtuk menggetarkan musush-musuh Allah dan musuh-musuh-mu dan orang-orang yang kamuu tidak mengetahui mereka tetapi Allah mengetahui mereka”. (Qs.Al-Anfaal : 160)

Ikhwahfillah Rohimakumullah,
Alhamdulillah marilah pertama sekali kita satukan hati kita dalam syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat yang diberikannya kepada kita, terlebih tentunya nikmat iman dan Islam yang telah menyebabkan hidup kita bermakna, dan nikmat sehat wal afiat yang telah menyebabkan hidup kita menjadi lancar. Dan keistiqomahan kita dalam ukhuwah memperjuangkan dinul Islam ini.
Dunia kampus merupakan ladang subur semaian idiologi Islam versus sekuler, antara yang hak dan yang batil akan terus bertarung sampai akhir zaman. Pertentangan kedua idiologi ini bahkan akan terus terbawa hingga ke basis di atasnya, yaitu alumni. Menjadi suatu keharusan bagi aktivis da’wah untuk selalu menancapkan idiologi islam sedalam-dalamnya di dunia kampus. Tujuannya adalah, lii ila fii kalimatillah, meninggikan kalimat Allah dimuka bumi ini. Siyasah Da’wah menegaskan prinsip, bahwa kader adalah aset utama gerakan. Kekuatan da’wah bertumpu pada daya soliditas, responsivitas, dan produktivitas para kadernya dalam melakukan manuver da’wah. Dibutuhkannya kader yang memiliki militansi, adanya ukhuwah antara sesama kader da’wah dan kesemangatan dalam perjuangan menegakkan dakwah.

0 komentar

lembar tausyiah

"Bertaqwalah kepada Allah seperti takwanya orang yang menyingsingkan lengan baju untuk selalu beribadah, dengan berupaya sungguh-sungguh pantang menyerah, mengejar tujuan baik dengan pikiran yang tenang, bergegas dengan memandang akibat menghadang, selalu menengok dan menjauhi akibat yang terburuk"
(Ali bin Abi Thalib.ra)

0 komentar